Lainnya

Farmakope Swiss edisi 11 telah berlaku sejak 1 Juli 2012. Pada tanggal 1 Juli 2019, suplemen Farmakope Swiss Edisi 11 dinyatakan telah berlaku.

 

Monograf Farmakope Swiss tentang Bunga Ganja

Di dalam dokumen suplemen Farmakope Swiss 11.3 terdapat monografi baru yang mengatur tentang bunga ganja. Berdasarkan Swissmedic (Badan Pengawas Obat-obatan di Swiss), masuknya ganja ke dalam monograf berdasarkan fakta bahwa terdapat kebutuhan medis akan bunga ganja serta turunannya, yang memiliki rasio THC-CBD* yang berbeda dari zat aktif yang telah disetujui saat ini.

Di dalam konsultansi dengan Institut Federal Jerman untuk Obat-obatan dan Alat Kesehatan (BfArM = Bundesinstitut für Arzneimittel und Medizinprodukte), monograf bunga ganja di dalam monograf Jerman (DAB = Deutsches Arzneibuch) digunakan sebagai dasar pada monograf baru Farmakope Swiss. Setelah rangkaian percobaan yang dilakukan oleh laboratorium OMCL Swissmedic, monograf ini kemudian dioptimasi dan diadaptasi terhadap kondisi kesehatan di Swiss.

Monograf Jerman mengenai Bunga Ganja diubah pada tahun 2018. Perubahan tersebut termasuk perubahan run time pada metode penetapan kadar dengan HPLC yang awalnya 45  menit menjadi 20 menit. Kemudian beberapa perubahan lainnya terkait dengan suhu kolom, gradien dan run time saat  ini sama dengan parameter metode yang tertuang di dalam Farmakope Swiss.

Namun demikian, terdapat beberapa perbedaan di dalam Monograf Farmakope Jerman. Misalnya, nilai maksimum untuk susut pengeringan adalah 15% di dalam Farmakope Swiss (di Farmakope Jerman maksimum 10%) dan metode pengerjaannya pun berbeda (Farmakope Swiss: Keringkan di dalam oven pada suhu 105oC selama 2 jam, sedangkan di dalam Farmakope Jerman: Keringkan di dalam vakum di atas saringan molekular pada suhu 40oC selama 24 jam). Sedangkan penetapan kadar menggunakan HLPC hanya berbeda pada preparasi sampel dan volume injeksinya saja.

Lihat versi online Suplemen 11.3 Farmakope Swiss disini

*CBD (Cannabiidiol) dan THC (Tetrahydrocannabinol) merupakan dua komponen…

Profil Penulis

Ririn Afrianti

Assistant GMP Consultant. Memiliki Pengalaman dalam Proyek Pembangunan Pabrik Farmasi, Production Planning, Inventory Control, Warehouse Management dan Quality Assurance, terutama di Fasilitas Pembuatan Produk Steril Onkologi. Bergabung dengan CMPlus Consulting Indonesia pada tahun 2017 sebagai Assistant GMP Consultant dan berperan sebagai kontributor Website GMP Platform Indonesia, manajemen validasi pembuatan conceptual design dan manajemen audit.

Lihat semua artikel dari penulis