Lainnya
Ririn Afrianti  | 

Belakangan ini, banyak sekali rumor yang beredar mengenai Covid-19. Tidak sedikit informasi yang disebarkan melalui media sosial, bahkan aplikasi percakapan daring seperti Whatsapp, merupakan informasi yang tidak tepat. Di saat pandemi seperti sekarang ini, semua orang berusaha melakukan segala cara untuk mencegah penularan penyakit Covid-19, salah satunya dengan berjemur di pagi hari.

Apakah Anda pernah mendengar rumor, seperti:

Berjemur pagi hari bisa membunuh virus Corona Covid-19

atau

Jemur Paket di bawah sinar matahari selama kurang lebih 1 jam untuk membunuh virus

Ada beberapa hal yang harus kita ketahui sebelum menjawab kebenaran rumor di atas. Pertama, dibenarkan bahwa ada jenis sinar UV yang dapat digunakan untuk mensterilisasi, tepatnya sinar UVC. Namun demikian, sinar ini tidak sampai ke Bumi.

Sinar matahari terdiri dari 3 jenis sinar UV, yaitu UVA, UVB dan UVC. UVA merupakan radiasi sinar ultraviolet yang paling banyak mencapai permukaan bumi, memiliki panjang gelombang yang paling tinggi sehingga Sinar UVA mampu menembus dengan dalam ke dalam kulit dan bertanggungjawab terhadap terjadinya penuaan kulit (skin aging), seperti keriput dan pigmentasi (skin tanning)

Sinar UVB merupakan sinar ultraviolet dengan panjang gelombang menengah dan merupakan sinar yang paling aktif secara biologis, dapat menembus kulit namun tidak terlalu dalam, bertanggung jawab terhadap pigmentasi kulit dan kulit terbakar. Sebagian besar sinar UVB tersaring di atmosfer sehingga hanya sedikit yang sampai ke permukaan bumi. Sinar inilah yang bertanggungjawab terhadap sintesis vitamin D pada manusia. Pada jumlah yang berlebih sinar UVB dapat meningkatkan risiko kanker dan penurunan sistem imunitas tubuh

Yang terakhir adalah sinar UVC, memiliki panjang gelombang paling pendek dan merupakan sinar yang paling berbahaya, sangat reaktif dan dapat merusak materi genetis, baik di tubuh manusia maupun virus, dan dapat membunuh mikroorganisme. Sinar ini menyebabkan kanker…

Profil Penulis

Ririn Afrianti

Assistant GMP Consultant. Memiliki Pengalaman dalam Proyek Pembangunan Pabrik Farmasi, Production Planning, Inventory Control, Warehouse Management dan Quality Assurance, terutama di Fasilitas Pembuatan Produk Steril Onkologi. Bergabung dengan CMPlus Consulting Indonesia pada tahun 2017 sebagai Assistant GMP Consultant dan berperan sebagai kontributor Website GMP Platform Indonesia, manajemen validasi pembuatan conceptual design dan manajemen audit.

Lihat semua artikel dari penulis